Kamis, 30 Juli 2009

My Shining Prince

Ketika chat ma temen, ga tau kenapa tiba-tiba temen Ai nanya gini

Si Temen : Ai, apakah pernah terlintas dalam benak Ai, untuk mendapatkan pasangan hidup ?
Ai : Wah... jangankan pernah, sering malahan
Si Temen : Jawab yang jujur
Ai : Yee... ga percaya. Malahan dari SD
Si Temen : hah
Ai : Napa?
Si Temen : Parah lo... Masak dari SD dah mikir tentang pasangan hidup
Ai : Di jawab malah ga percayamarahmarahmarah

Yee... namanya juga anak perempuan. Bagi para bloggers yang cewek, pasti kita udah memimpikan pasangan kita sejak masih kecil. Dulu sih konsep pasangan impian itu kayak cerita-cerita di cinderella. Sang pangeran dengan kuda putihnya (yang ditaksir pangerannya apa kudanya neh???:devilishgrin:) The shining prince charming :blush: euleuh... gejala keracunan film walt disney. untung aja ga naksir ma mickey mouse

Waktu itu, Ai sering berkhayal, nanti pangeran Ai (pangeran ya... bukan kudanya) akan datang dihadapan Ai lalu kita life hapilly ever after hahahahaha bener keracunan walt disney tingkat tinggi:scream:

tapi di usia Ai waktu kecil dulu, hayalan itu rasanya romantisssss banget. Dan rasanya para pangeran yang baik hati, tampan, berjubah dan pinter nyanyi (pangeran di walt disney kan pinter2 nyanyi) bener-bener eksis di dunia ini. Trus, kalo ama pangeran, kita bisa jadi putri alias princess. Soo sweet... bener-bener mabuk kepayang ma dunia hayalan tingkat tinggi waktu itu.

Akan tetapi, seiring dengan tumbuh beranak berkembangnya Ai, maka konteks pasangan hidup mulai berubah. Setelah sadar bahwa ga semuanya yang di bilang pangeran itu cakep-cakep, romantis-romantis dan baik-baik dan ga selamanya juga jadi princess itu bahagia hidupnya *bercermin dari pengalaman hidup lady Di dan Lady Masako(ini nama putri di Jepang yang menikah dengan prince Naruhito. Bukan nama bumbu penyedap makanan)* Maka Ai pun mengubah konteks pasangan hidup dalam konteks lebih dewasa (yakin Ai???)

Selama cowok itu cakep, setia, bisa menghormati wanita, pinter, sholeh, mapan bla bla bla (kepanjangan daftarnya) intinya. Dia adalah seorang Pria yang BAIK menurut Tuhan, Ai sudah bersyukur. Kan Tuhan yang tahu apa yang terbaik buat kita, karena apa yang rasanya baik buat kita belum tentu akan membawa kebaikan di dalam kehidupan kita nanti. Jadi untuk saat ini, Ai akan menunggu 'pangeran' yang akan ditakdirkan buat Ai dari Tuhan^^


Kalo para bloggers lainnya, gimana sih konsep pasangan hidup kalian? Apakah beda atau sama kayak Ai hehehehe di tunggu tanggapannya :inlove:



rosLOVE AI ros

9 komentar:

Ferie mengatakan...

Wah komen perdana ni..., Ai.. kalo dipikir2 percakapan di atas memang banyak terjadi yah..

Re : Kalo para bloggers lainnya, gimana sih konsep pasangan hidup kalian?.

"Yang penting mau untuk hidup dengan Apa adanya, sederhana, sabar, tidak pembangkang, Sholekha Pokoknya dapat menjadi penyejuk Jiwa deh". Tapi gak ada manusia yang sempurna, sampai sekarang susah mencari yang seperti itu.

Hehe, kepanjangan yah, ya udah jangan dibaca sampai kebawah deh, ntar mbentur lantai...

irvan mengatakan...

Yang pasti si nyaman & cocok jadi ga perlu jadi orang lain, supaya diterima ya ga.
Anak SD gaul tu hahah, tapi mang bener juga si kayanya waktu SD temen2 cw dah pada ngomongin cowo haha

Perempuan Rumahan mengatakan...

ntar kalo udah ketemu juga tahu sendiri kok, I (singkatan dari Ai hahahaha...)

Kadang pasangan hidup kita itu berada jauh dari daftar yang kita punya sebelumnya. Tapi tetap saja, kita bisa jatuh cinta.

^_^

Love's Diary mengatakan...

Ferrie>>> Wah.. telat ngomongnya. Ai udah membentur lantai tuh :P

Irvan>>> Namanya juga imajinasi anak2 :P kan suka yang berbau putri2 ma pangeran masa2 itu mah :D

Perempuan Rumahan>>> Setuju dengan pendapat mbak^^

Aisyah mengatakan...

setuju setuju aja nih...

sanur sukur mengatakan...

wah banyak banget syaratnya yah....berat nih hehehehe...tapi q poain moga2 ai dapt cwo yang diidamlan......karena perempuan yang telah menemukan jodohnya ibarat burung yang terbang dengan sempurna karena dia memiliki du sayap

Unknown mengatakan...

wah, sembari mencari pasangan hidup, sembari juga untuk memperbaiki kualitas hidup dan mendekatkan diri kepada yg maha kuasa, hehe,

Key mengatakan...

Tadi Ai bilang dapat pria yang baik. wahh kalo ai dapat yang baik di luar dalam jahat cemana jadi na?
Key juga sama cari yang baik biar hidup kedepan na juga baik-baik saja.

Ferie mengatakan...

Dengarlah dengan hatimu, bacalah dengan perasaan. Cernalah dalam jiwamu. Ku datang bukan untuk menghitung sebesar apa cintamu, bukankah aku telah memintamu untuk ikhlas?. Hati ini tersenyum dan bersorak saat ku ungkapkan kata cinta untukmu. Bukan mulutku yang berbicara, tetapi hati dan jiwa telah menyelimutimu dengan hangatnya ucapanku.

Berfikir ku kembali menerawang kedalam jiwa, mengapa cinta ini ada?, ku tak mampu mencapai batas akhir jawaban apa yang aku dapat, ku ikhlaskan seluruh jiwa dan raga ini untuk ungkapkan rasa yang ku alami. kembali ku mengukir sebuah nama dalam barisan teratas diantara kalimat-kalimat cinta terindah lainnya. Hingga tetesan cairan emas yang dilebur menghiasi sisi ukiran itu. Ku tebarkan butiran permata diantara goresan hati yang pernah terluka saat ku mengukir nama selain dirimu.

Begitu indahkah namamu? begitu elokkah ukiran dihatiku hingga aku susah untuk melupakan dan menghapus semua itu. Ku coba tetap lalui semua hal yang terbaik bersama dirimu. Masih terbayang indahnya panorama cinta yang kita bangun begitu elok senyum yang kita ukir dalam setiap hendakan waktu. Aku sungguh merasa tidak bisa sendiri tanpa hadirnya sentuhan lembut dari keanggunan cintamu. Ku tak mampu berpaling walaupun begitu ombak menyapu sebagian pantai hingga kau berlalu.

Ku raba dan ku cari kemana arah yang harus ku tuju. di saat aku tak lagi bening indahnya matamu. Kembali ku terawang mengapa cinta itu ada untukmu?. kembali ku berpikir, namun akhirnya tertidur pulas dan bermimpi. Entah apa lagi mimpi yang akan ku ceritakan padamu. Tidak semua mimpi itu jadi kenyataan.

Ku teringat kisah saat kita tersenyum dan tertawa bersama, Saat kita berjuang melalui sebuah badai dan cobaan. Kita begitu tegar bukan?. Tak ada lagi yang mampu menggoyahkan kita. Kita telah kuat untuk berjalan. Tapi saat kerikil kecil yang menimpa kita, tersentak tanganmu tiba-tiba melepaskan genggaman ikrar yang kita buat dengan di bubuhi tanda tangan dua hati yang terbuat dari air liur berupa kata-kata yang tak terbilang jika dibeli dengan emas permata, kata-kata yang sangat berharga, kata-kata yang begitu dalam jika dibandingkan dengan dalamnya samudra.

Kerikil itu sangat kecil hingga kita tak mampu melewatinya kau dan aku terjatuh, berpaling dan berderai seperti manik-manik tasbeh yang putus dari talinya